Wajahmu berpendar diantara ribuan warna kejora.
Diiringi barisan juta cahaya yang bersemayam dalam jiwa.
Laksana Asma yang saling terpaut dalam setiap nafas kita, dalam aliran rindu pengingat semesta.
senja tak lagi menampakkan diri
sedikit lagi, gelap akan menutupi
menyertai layla yang berselimut kabut
bersama dengan nyanyian rindu sang penyair amatir Lanjutkan membaca “senyum”
lagi-lagi sisa rampasan itu masih membekas,
dinding yang tebal itu mulai menampakkan kerapuhan,
benteng yang kuat itu mulai terbawa erosi dunia. Lanjutkan membaca “kini kutemukan kebenaran”
embun pagi masih menampakkan keringat mempertahankan dinginnya
suasana pagi,
bersiap diterpa gelombang elektromagnetik pembawa pesan fajar, Lanjutkan membaca “Gerhana Diri dalam Pertemuan Malam dan Siang”
ada sedikit gugup
sedikit bimbang, namun tetap saja itu hanya perasaan
pemandangan mata tak lagi menjadi incaran Lanjutkan membaca “Mentari di ufuk senja”