Cari

Catatan Sebelum Hujan

menulis adalah usaha menggenapkan rasa

Kategori

puisi

dan itu mungkin

Wajahmu berpendar diantara ribuan warna kejora.
Diiringi barisan juta cahaya yang bersemayam dalam jiwa.
Laksana Asma yang saling terpaut dalam setiap nafas kita, dalam aliran rindu pengingat semesta.

Lanjutkan membaca “dan itu mungkin”

Asmamu lewat Jemariku

Aku akan menuliskan asmamu dalam lembar perasaanku,

Dengan pena keanggunan yang menyelimuti jiwaku,

Diatas senandung-senandung rindu penyair kalbu,

Hingga bersemayamnya dirimu dalam pikiranku.

Lanjutkan membaca “Asmamu lewat Jemariku”

senyum

senja tak lagi menampakkan diri
sedikit lagi, gelap akan menutupi
menyertai layla yang berselimut kabut
bersama dengan nyanyian rindu sang penyair amatir Lanjutkan membaca “senyum”

kini kutemukan kebenaran

lagi-lagi sisa rampasan itu masih membekas,
dinding yang tebal itu mulai menampakkan kerapuhan,
benteng yang kuat itu mulai terbawa erosi dunia. Lanjutkan membaca “kini kutemukan kebenaran”

Gerhana Diri dalam Pertemuan Malam dan Siang

embun pagi masih menampakkan keringat mempertahankan dinginnya
suasana pagi,
bersiap diterpa gelombang elektromagnetik pembawa pesan fajar, Lanjutkan membaca “Gerhana Diri dalam Pertemuan Malam dan Siang”

Mentari di ufuk senja

ada sedikit gugup

sedikit bimbang, namun tetap saja itu hanya perasaan

pemandangan mata tak lagi menjadi incaran Lanjutkan membaca “Mentari di ufuk senja”

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑